Memasuki sesi sore hingga malam di hari kedua BSI International Expo 2025, suasana semakin dinamis dengan beragam kegiatan yang memadukan dialog bisnis, kolaborasi internasional, ekspresi seni, hingga nilai-nilai spiritual.
Rangkaian acara dimulai dengan Business Talk Show dan penandatanganan nota kesepahaman antara pelaku industri halal Indonesia dan Australia. Mengangkat tema Engaging Indonesian MSMEs in the Global Halal Market: Certification, Collaboration and Connection, sesi ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat jejaring usaha mikro, kecil, dan menengah Indonesia agar mampu bersaing di pasar halal global.
Business talk diarahkan oleh moderator VP Bank Financial Institution BSI Kahfi Riza, dengan narasumber yaitu Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Kementerian Perdagangan, Deden Muhammad Fajar Shiddiq, Director of Business Events, Qube Integrated (MIHAS, Malaysia) Yuhanis Latif, President Director, Global Australian Halal Certification (GAHC) Asroni, Vice President of HIPPINDO dan Director of Sari Ratu Padang Restaurant, Rama Auwines, Senior Vice President Corporate Banking BSI, Indra Kampono.
Dalam sesi Business Talk tersebut para narasumber menekankan pentingnya kualitas, standar kesehatan internasional, dan proses sertifikasi halal yang jelas bagi produk ekspor. Tak hanya hasil akhir, proses menuju produk halal juga menjadi perhatian utama. BSI hadir sebagai mitra strategis melalui pembiayaan syariah, pelatihan, dan pendampingan bagi UMKM agar siap bersaing secara global.
Skema pembiayaan bagi UMKM disesuaikan dengan akad awal, mencakup pula korporasi yang memberdayakan UMKM, termasuk di sektor pesantren. Model ekosistem halal dikembangkan, misalnya petani sekitar pesantren difasilitasi mendirikan koperasi yang memperoleh modal usaha dan menyuplai hasil ke koperasi tersebut.
Untuk mendorong ekspor, BSI bersama Himbara membuka akses pasar melalui kerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan 33 mitra global. Business matching dengan 646 jaringan internasional mempermudah UMKM menembus pasar halal dunia, termasuk Afrika Utara dan Amerika Latin.
Hingga kini, ekspor UMKM mencapai 42 juta dolar AS, terutama di sektor makanan, kosmetik, dan farmasi. Kolaborasi, inovasi, dan adaptasi menjadi kunci menjadikan UMKM Indonesia sebagai pemain penting dalam pasar halal global. Business talk ditutup dengan penandatanganan nota kesepahaman terkait dengan halal industry Indonesia-Australia.
Suasana di panggung utama kemudian berubah menjadi lebih artistik ketika acara berlanjut dengan fashion show kolaboratif antara BSI dan Indonesia Fashion Chamber. Pagelaran ini menampilkan koleksi busana muslim modern dari para desainer lokal yang menonjolkan konsep modest fashion yang elegan, fungsional, dan berakar pada nilai-nilai budaya Indonesia. Setiap karya yang ditampilkan mencerminkan keberagaman identitas Muslim Indonesia yang penuh warna, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat mode halal dunia.
Sejumlah perancang busana memamerkan hasil karya mereka melalui lenggak-lenggok peragawati dan peragawan yang rupawan. Para desainer itu membawahkan brand Nala x Pashal, Roemah Kebaya Vulga, Ayu Dyah Andari, Kursien Karzai, Batik Chic x Praya Nusantara, Riana Kusuma, Vanilla Hijab, dan Aleeza.
Kemeriahan panggung utama BSI International Expo 2025 berlanjut dengan Talk Show bertajuk Memberi Arti Lebih bersama Brand Ambassador BSI, Iko Uwais. Iko didamping oleh Senior Vice President Wealth Management BSI Asri Natanegeri. Dalam sesi yang hangat dan inspiratif ini, Iko membagikan pandangan tentang pentingnya peran generasi muda dalam membangun karakter, nilai, dan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Memberi arti lebih dalam hidup, menurut Iko, berarti menjalani setiap proses dengan totalitas dan semangat yang utuh. Nilai spiritual harus dijaga agar perjuangan memiliki makna, karena setiap manusia memiliki kebutuhan dan perjalanan masing-masing.
“Bagi saya, sukses tak datang instan—dibutuhkan perjuangan, pengorbanan, dan keberanian untuk terus melangkah. Cita-cita hanya bisa diraih melalui proses dan progres yang nyata. Jangan setengah-setengah, karena struggle is real dan totalitas adalah kunci,” kata Iko menyimpulkan.
Iko, pesilat yang go internasional sekaligus actor terkenal Indonesia itu juga menekankan bagaimana menjadi pribadi yang bermanfaat bukan hanya melalui karya di layar lebar, tetapi juga dengan mendukung perbankan syariah yang inklusif dan berdaya guna bagi umat.
Mengisi nuansa spiritual pada bulan Muharam, BSI menghadirkan Kajian Spesial bersama Ustadz Hilman Fauzi. Dalam ceramah yang penuh makna, Ustadz Hilman mengajak para hadirin untuk menjadikan momentum tahun baru Hijriah sebagai refleksi diri, memperkuat ikhtiar kebaikan, serta mempererat silaturahmi dan kepedulian sosial di tengah tantangan zaman.
Kajian ini menyeimbangkan sisi intelektual dan ruhani dari keseluruhan rangkaian BSI Expo, memberi ruang kontemplasi di tengah semangat inovasi. Ustadz Hilman juga menekankan letak kebahagiaan ada di hati yang tenang dan selalu bersyukur.
Sebagai penutup hari kedua yang penuh warna, panggung Byond Stage dipenuhi antusiasme pengunjung saat penyanyi muda berbakat Putri Ariani tampil membawakan lagu-lagu inspiratif.
Suaranya yang merdu dan penampilan yang penuh penghayatan berhasil menciptakan momen emosional sekaligus membangkitkan semangat bagi seluruh pengunjung. Kehadirannya tidak hanya sebagai pengisi hiburan, tetapi juga simbol dari keberanian, semangat, dan harapan generasi muda Indonesia yang penuh potensi.
Hari kedua BSI International Expo 2025 mencerminkan wajah Indonesia yang progresif, kolaboratif, dan berjiwa sosial. Dari forum bisnis hingga seni pertunjukan, semua dikemas dalam semangat membangun ekosistem halal nasional yang terhubung secara global, memberdayakan UMKM, dan memberi ruang luas bagi ekspresi kreatif serta nilai spiritual yang mendalam.
Masih ada dua hari lagi perhelatan BSI International Expo 2025 28-29 Juni 2025. Nantikan seminar dan diskusi untuk meningkatkan pengetahuan ekonomi halal dan syariah, menyimak tausiah Koh Dennis Lim dan mendengarkan dendang merdu Maher Zein.