Hari Ketiga BSI Expo 2025: Literasi Keuangan, Inspirasi Spiritual, dan Gaya Halal Berkelas Global
Senin, 30 Juni 2025

Setelah dibuka dengan rangkaian kolaborasi strategis, talkshow penuh inspirasi, dan dorongan digitalisasi UMKM, sesi selanjutnya pada hari ketiga BSI International Expo 2025 semakin memperkuat pesan bahwa ekonomi syariah dapat membumi sekaligus menjangkau dunia. Rangkaian kegiatan berikutnya menggabungkan edukasi finansial, kajian spiritual, hingga ekspresi gaya hidup halal yang relevan dengan generasi masa kini.

Sesi dilanjutkan dengan talkshow bertajuk #Punya Emas Jadi Mudah, yang membahas literasi emas sebagai bagian dari manajemen keuangan syariah. Hadir sebagai narasumber adalah Group Head Bullion Business, Riko Wadhana, Konsultan Finansial,  Prita Ghozie dan Influencer Xaviera Putri.

Para narasumber menekankan pentingnya menjadikan emas bukan sekadar simbol kemewahan, melainkan instrumen investasi yang aman, terjaga nilai intrinsiknya, dan sesuai syariat. BSI, sebagai pionir dalam pembentukan Bank Emas Indonesia, mendorong masyarakat untuk mampu mengelola keuangan dengan tepat agar dapat memberikan manfaat berkelanjutan.

 
Prita Ghozie menegaskan pentingnya investasi emas bagi generasi muda. Di tengah kenaikan biaya kuliah hingga 10% per tahun dan harga rumah yang tumbuh lebih cepat dari gaji, emas hadir sebagai aset syariah yang tahan inflasi. Ia mengingatkan bahwa emas bukan untuk spekulasi, melainkan untuk tujuan jangka panjang, minimal lima tahun. 

Prita Ghozie menekankan pentingnya investasi emas bagi Gen Z sebagai aset syariah tahan inflasi. Ia menyarankan pembelian rutin setiap bulan untuk hasil stabil jangka panjang. Ia membagikan 5 tips finansial emas: pahami tujuan, kenali risiko, evaluasi sumber dana, hitung kebutuhan, pilih strategi dan platform terpercaya. Evaluasi berkala juga penting untuk melihat perkembangan nilai emas yang dimiliki. “Investasi yang baik itu bukan yang instan, tapi yang terencana dan penuh makna,” ujarnya.

Sementara itu, Xaviera mengajak Gen Z untuk cerdas secara finansial dengan memilih investasi emas sebagai langkah awal. Di tengah era digital, banyaknya informasi justru sering membuat generasi muda bingung menentukan arah investasi. “FOMO itu wajar, tapi harus tetap kritis,” ujarnya. 

Emas dipilih karena risikonya rendah, cocok untuk usia produktif yang masih punya kebutuhan besar seperti makan dan bayar kos. Vira menekankan pentingnya konsistensi dan pemahaman terhadap prinsip compound effect—bahwa sedikit demi sedikit akan menjadi besar jika dilakukan terus-menerus. Investasi emas tidak menjanjikan hasil instan, tetapi justru mengajarkan kesabaran dan perencanaan jangka panjang. 

Meski dianggap old school, Riko Wadhana menegaskan emas tetap jadi investasi aman (safe haven) karena nilainya cenderung naik dan sangat likuid. BSI kini menyediakan layanan beli emas lewat fitur Byond di menu investasi. Emas disimpan aman di infrastruktur BSI. Investasi emas bukan soal cuan cepat, tapi soal konsistensi dan nilai yang terus tumbuh seiring waktu.

Menurut data BSI, minat generasi muda terhadap emas digital meningkat signifikan dalam dua tahun terakhir. Bagi Vira, literasi finansial adalah kunci. Gen Z tak cukup hanya unggul secara akademik, tetapi juga harus melek finansial dan peduli terhadap masa depan sosialnya.

Selanjutnya, suasana menjadi lebih reflektif dalam sesi kajian bersama Koh Dennis Lim dengan tema “Digital Natives, Muslim Smart: Membimbing Anak di Era Digital dengan Kontrol Hati dan Tujuan Islam.” Dalam kajian ini, Koh Dennis menekankan pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak di tengah arus digital yang serba cepat dan bebas. Ia mengajak audiens untuk tidak hanya mengandalkan teknologi sebagai alat, tetapi juga memperkuat kontrol hati, nilai-nilai Islam, dan kejelasan arah hidup dalam mendampingi anak.

Pesan yang dibawa sangat relevan bagi keluarga muslim urban masa kini, yang menghadapi dilema antara keterbukaan informasi dan kebutuhan akan pegangan spiritual yang kuat. Koh Dennis menggarisbawahi bahwa menjadi Muslim cerdas digital berarti bukan hanya melek teknologi, tapi juga mampu memilih, memilah, dan menahan diri dalam dunia yang penuh distraksi.


 
Sebagai penutup sesi siang hari, panggung BSI International Expo 2025 disemarakkan oleh Fashion Show Mix & Match hasil kolaborasi BSI dan Indonesia Fashion Chamber (IFC). Parade busana ini menampilkan koleksi modest fashion terkini yang memadukan estetika modern dan nilai-nilai syariah. Dengan konsep mix & match, koleksi ini menampilkan keberagaman gaya yang tetap menjaga kesopanan, kesederhanaan, dan tetap sesuai prinsip halal lifestyle.

Peragaan busana ini tidak hanya menjadi ajang penampilan, tetapi juga simbol kekuatan ekonomi kreatif halal yang tengah berkembang pesat. IFC dan BSI bersama-sama ingin membuktikan bahwa industri fashion muslim Indonesia mampu bersaing di pasar global, dengan tetap berakar pada nilai-nilai budaya dan agama.

Melengkapi rangkaian hari ketiga, BSI juga secara resmi meluncurkan fitur terbaru BSI OTO sebagai solusi pembiayaan kendaraan bermotor berbasis syariah. Melalui fitur ini, nasabah dapat mengajukan pembiayaan mobil secara digital, mudah, dan cepat melalui BSI Mobile, dengan proses yang transparan dan sesuai prinsip akad murabahah. Hadir dalam peluncuran BSI OTO antara lain SEVP Consumer Product Solution BSI Wawan Setiawan, Pejabat Eksekutif Direktur Information Technology BSI, Muharto Hadi Suprapto, dan SEVP Digital Banking BSI, Saut Parulian Saragih.

Peluncuran ini merupakan bentuk komitmen BSI dalam menghadirkan layanan yang relevan dengan gaya hidup modern namun tetap berlandaskan nilai syariah. Dalam kesempatan peluncuran juga dilakukan Talkshow #OTOmatisJadiMudah. Narasumber talkshow kali ini adalah SVP Consumer Business 1 BSI, Praka Mulia Agung,  SVP Transaction Banking Retail BSI, Dickman Maulana,  dan Den Dimas, content creator otomotif @Buburayamracer.

Para narasumber dalam kesempatan ini menyatakan BSI mengedepankan pendekatan customer-centric, di mana calon nasabah akan dibimbing sejak awal untuk memahami akad, perhitungan margin, dan simulasi angsuran secara terbuka. Proses verifikasi dilakukan secara digital dengan dukungan mitra dealer otomotif terpercaya. Fitur ini diharapkan dapat menjangkau segmen keluarga muda, profesional muslim, serta pelaku usaha yang membutuhkan kendaraan produktif tanpa harus mengorbankan prinsip keuangan halal.

Melalui sejumlah sesi yang menekankan pada edukasi finansial, pembinaan spiritual, dan ekspresi gaya hidup halal, BSI International Expo 2025 membuktikan bahwa ekonomi syariah tidak hanya membicarakan angka dan transaksi, tetapi juga menyentuh dimensi hati, akal, dan gaya hidup. Inilah wajah baru keuangan syariah yang inklusif, modern, dan memberdayakan semua kalangan.